• Home
  • About Us

Wiki Elektro | Ilmu Elektronika

Belajar ilmu elektronika dasar beserta komponennya

Feed
  • Mengenal Normally Open dan Normally Close Pada Rangkaian Elektronika

    Feb 23rd 2021

    By: Ana Lauritha

    No comments

    Sebelum membaca lebih jauh, anda harus pahami bahwa normally / normal adalah keadaan dimana sebuah device tidak dialiri listrik atau tidak dalam posisi ON. Normally Open dan Normally Close pembahasannya tidak akan jauh-jauh dengan relay, kontaktor, circuit breaker, karena NO/NC sangat sering dijumpai, entah sudah satu paket atau auxiliary (alat tambah) dengan device yang telah saya sebutkan diatas.

    lambang normally openlambang normally close

    Catatan:

    Open berarti terbuka, sehingga arus tidak mengalir karena tidak terhubung. Close berarti tertutup, sehingga arus mengalir karena terhubung.

    cara kerja kontaktor

    Dari gambar di atas anda dapat melihat disana ada tulisan NC (Normally Close) dan NO (Normally Open) pada cashing kontaktor.

    Studi kasusnya, saya akan menambahkan baterai dan lampu pada rangkaian.

    Pada saat kontaktor (koil lebih tepatnya) tidak dialiri arus listrik, keadaannya sbb:

    1. 21 NC dan 22 NC merupakan normally close, sehingga terminal antara keduanya terhubung.

    2. 13 NO dan 14 NO merupakan normally open, sehingga terminal antara keduanya tidak terhubung.

    normally close

    Pada saat kontaktor (koil lebih tepatnya) dialiri arus listrik, keadaannya sbb:

    1. 21 NC dan 22 NC merupakan normally close, sehingga terminal antara keduanya tidak terhubung.

    2. 13 NO dan 14 NO merupakan normally open, sehingga terminal antara keduanya terhubung.

    normally open

    —

    Kesimpulan

    Jadi jika tidak dialiri arus listrik, normally close atau open akan tetap sesuai namanya. Namun sebaliknya, jika dialiri arus listrik maka open dan close akan berubah kebalikannya.

    Ilmu Elektronika

  • Cara Setting Setting PLC Omron Menggunakan Software CX-One

    Feb 23rd 2021

    By: Ana Lauritha

    No comments

    Software CX One v 9.31 dan CX Server v 4.5

    1. Siapkan program

    2. Setting IO Table and Unit Setup

    • Setting CPU dan sesuaikan main rack dengan PLC Omron yang akan digunakan. (Note: Device Net diatur di CX Integrator). Minimum device yang harus ada adalah CPU, Ethernet Port dan Modul Input dan Output. Tambahan lainnya seperti device net dan antar koneksi bersifat additional.
    • Atur IP Address pada Ethernet Unit (ETN21), IP ini dibutuhkan sebagai koneksi antar PLC dengan komputer. Setelah disetting, pastikan komputer juga di setting ke dalam kelas IP yang sama, sehingga dapat terjalin komunikasi jika keduanya dihubungkan. PLC Omron menggunakan hexa, sebagai IP address yang berbentuk desimal dapat diconvert menggunakan calc ke dalam hexa. Contoh di bawah mempunyai desima 70, sehingga jika dirubah ke hexa menjadi 46. Angka 46 inilah yang harus di set. 16^0 = 6 dan 16^1 = 4.

    cara setting omron

    • Setting masing-masing unit PLC sesuai dengan unit yang ada di PLC IO Table.
    • Contoh di bawah menunjukan bahwa PLC yang dipakai hanya menggunakan main rack, tanpa tambahan rak lain.
    • Setelah itu, settingan yang telah dibuat dapat ditransfer ke PLC (Ctrl + T).

    cara konfigurasi omron

    Catatan: Mengutip dari situs wikielektronika.com ,  Jika ada modul yang berasal dari device net, maka jaringan tersebut harus di download ke PLC. Jika tidak segala inputan tidak akan terdeksi ke komputer, sekalipun bit di plc aktif. Softwarenya menggunakan CX-Integrator.

    Setting CX Integrator

    Device net merupakan tambahan dari modul modul OMRON.

    Cara setting device net di software CX Integrator.

    cx configuration omron1. Klik kanan pada worksheet sebelah kanan, lalu pilih Insert New Network.

    cx integrator2. Dalam kasus ini pilih device net. Lalu pilih nama network dan network address. Click Finish.

    3. Akan tampil sebuah garis. Lalu click kanan, insert component.

    4. DRM21 merupakan communications adapter, sehingga cari di communication adapter dan pilih DRM 21 yang sesuai dengan yang digunakan. Lalu pilih node, dalam kasus ini memakai node 63.

    5. Pilih modul-modul device net yang ingin disetting. Setiap modul mempunyai node yang berbeda-beda. Contoh #00, ini menunjukan setting node addresspada modul harus di set ke 0 dan 0. X10 dan X1 merupakan tulisan yang tertera pada PLC.

    6. Setelah semua modul di daftarkan, bukan kembali DRM21. Dan register semua komponen modul yang ada.

    cx integrator config

    cx integrator continue config7. Setelah itu masuk ke dalam mode run, dan upload konfigurasi tersebut ke PLC. Jangan lupa mensetting input range pada masing-masing modul

    cx integrator finish config

    Trouble Shoot PLC Omron:

    1. IP komputer tidak sama dengan IP PLC.
    2. Modul-modul belum terdaftar atau di download ke PLC.
    3. Perbedaan settingan di program berbeda dengan yang ada di lapangan seperti settingan unit, urutan modul dan jenis modul.
    4. Parity dan bits harus mengikuti settingan nomron, sehingga settingan com pada komputer harus mengikuti settingan pada omron.

    Ilmu Elektronika

    Setting CX Integrator, Setting IO Table, Software CX One v 9.31, tutorial

  • Cara Upload Program PLC Omron

    Feb 23rd 2021

    By: Ana Lauritha

    No comments

    cara upload db9 omron

    Untuk kabelnya cukup gunakan kabel LAN. Solder semua pin sesuai gambar di atas. Semua PLC Omron yang mempunyai port DB9 seharusnya dapat di upload menggunakan teknik ini. Penulis menggunakan CJ1M dan CP1H.

    Koneksinya akan seperti ini:

    Laptop – USB to Serial – Kabel DB9 Di Atas – PLC Omron

    Koneksikan ke Port DB pada PLC Omron

    cara-upload-program-omron-cj1m

    Kemudian buka program CX-Programmer, kemudian klik Auto Online. Jika wiring DB9 benar maka CX-Programmer akan secara otomatis mencari tipe PLCnya, sehingga program dapat di upload.

    cara-upload-program-omron

    Ilmu Elektronika

  • Pengertian Emergency Shutdown Valve, Blow Down Valve, dan Shut Off Valve

    Feb 23rd 2021

    By: Ana Lauritha

    No comments

    proses gas emergency, blow down, dan shut off valve

    Gambar di atas ialah proses suplai gas ke Gas Engine. Saat normally (gas engine tidak berpijar) status valve sama seperti yang telah ditulis dilukis NC (Close) dan NO (Open).

    Saat gas Engine berpijar, Emergensi Shutdown Valve dan Shut Off Valve akan terbuka. Selanjutnya pengaturan berapakah pressure yang masuk di gas engine di kontrol oleh Control Valve. (Pada keadaan gas Engine berpijar, Blow Down Valve tertutup hingga gas dapat sampai ke Gas Engine).

    —

    Apa yang terjadi bila Gas Engine memiliki masalah dan trip?

    Peranan Emergensi Shutdown Valve (ESV)

    Karena itu, suplai khusus harus di tutup. Hingga Emergensi Shutdown Valve akan tertutup.

    Peranan Shut Off Valve

    Shut Off Valve akan tutup, sama dengan hal Emergensi Shutdown Valve.

    Ketidaksamaan di antara Emergensi Shutdown Valve dan Shut Off Valve ialah :

    Bila ESV ada pada awal sumber khusus dari mekanisme, shut off valve ada dalam mekanisme.
    ESV memiliki accessories valve yang lain seperti memiliki aktuator khusus, karena ESV harus tertutup secepat-cepatnya.

    Peranan Blow Down Valve

    Blow Down valve akan terbuka, dan akan buang gas yang terjerat dalam mekanisme ke atmosfir.

    Control Valve akan tertutup hingga suplai gas ke Gas Engine telah stop dan mekanismepun telah aman.

    Refrensi : https://rekayasalistrik.wordpress.com/

    Ilmu Elektronika

  • Mengenal Apa Itu Amplifier Dalam Rangkaian Elektronika

    Feb 17th 2021

    By: Ana Lauritha

    No comments

    Dari memberi gitar listrik getaran yang memuaskan hingga meningkatkan sinyal di radio sehingga siaran dapat didengarkan di seluruh dunia, amplifier adalah komponen penting dari perangkat apa pun yang mereproduksi sinyal suara.

    Apa itu amplifier?

    Sederhananya, penguat adalah perangkat elektromagnetik atau listrik yang sangat kecil yang meningkatkan sinyal input – apakah ini arus, tegangan atau daya – dan mengirimkan sinyal yang diperkuat ini ke rangkaian output. Rasio besaran masukan / keluaran penguat dikenal sebagai “penguatan”, yang dapat dinyatakan sebagai arus, tegangan, atau daya.

    Apa Fungsi dari Amplifier?

    amplifier

    Sinyal yang diperkuat digunakan untuk memberi daya pada sistem yang dihubungkan dengan amplifier sambil meminimalkan distorsi (atau “noise”). Penguat biasanya berisi transistor, yang, seperti yang dijelaskan dalam artikel sebelumnya, didasarkan pada bahan semikonduktor dengan kemampuan untuk menghantarkan arus listrik dalam jumlah yang bervariasi. Langkah-langkah dasarnya adalah sebagai berikut:

    1. Penguat menarik muatan dari catu daya
    2. Arus disalurkan melintasi transistor ke rangkaian keluaran
    3. Rangkaian keluaran mengubah sinyal keluaran yang ditingkatkan menjadi tegangan yang sama
    4. Tegangan yang diperkuat memberi daya pada sistem

    Dua komponen lebih lanjut biasanya ditemukan di rangkaian listrik amplifier adalah dioda dan penyearah. Dioda adalah perangkat semikonduktor dua terminal yang bertujuan untuk mengalirkan arus dalam satu arah saja dan mencegahnya mengalir kembali. Sedangkan penyearah adalah rangkaian yang mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC).

    Jenis Jenis Amplifier

    1. Meskipun ada banyak jenis amplifier, yang paling umum adalah:
    2. Transistor: kategori ini selanjutnya dapat dipecah menjadi transistor kontak titik, pertemuan bipolar (BJT) dan efek medan logam-oksida-semikonduktor (MOSFET)
    3. Penguat operasional: sirkuit terintegrasi yang memperkuat tegangan dengan tingkat efisiensi tinggi
    4. Tabung vakum: sebagian besar digantikan oleh sirkuit terintegrasi, tetapi masih digunakan dalam sistem UHF, aplikasi radio dan radar berdaya tinggi karena outputnya yang kuat
    5. Amplifier instrumen: untuk digunakan dengan alat musik
    6. Amplifier terdistribusi: ditemukan di osiloskop karena kemampuannya untuk membagi arus input dan memperkuat segmen yang terpisah

    Pasif, aktif, dijembatani dan paralel

    Saat berbelanja sound system baru, istilah “aktif” dan “pasif” sering muncul. Perbedaan antara keduanya sederhana: dalam pengaturan aktif, sistem memiliki penguat bawaan, sedangkan dalam penguat pasif sistem memerlukan penguat eksternal, yang dihubungkan dengan kabel pengeras suara.

    Amplifier juga bisa disambungkan secara seri untuk meningkatkan jumlah daya yang tersedia. Biasanya digunakan dalam sistem audio profesional, konfigurasi yang dijembatani melibatkan dua saluran penguat stereo yang diberi sinyal yang sama, sementara loudspeaker (jembatan) dihubungkan antara dua saluran tersebut untuk membuat penguat mono dengan daya dua kali lipat. Untuk penyiapan paralel, beberapa amplifier mengirimkan sinyal yang sama ke kedua speaker di sistem stereo untuk meningkatkan drive output.

    Aplikasi terkenal untuk amplifier termasuk sistem stereo, alat bantu dengar, komunikasi nirkabel, dan penerima televisi. Amplifier juga dapat berupa perangkat elektromagnetik yang dikenal sebagai transformator, yang meningkatkan tegangan sekaligus menjaganya tetap konstan. Transformer ditemukan dalam segala hal mulai dari pembangkit listrik hingga laptop dan telepon, di mana mereka mengatur voltase yang digunakan untuk mengisi baterai agar baterai tidak kelebihan beban.

    Sumber :

    https://en.wikipedia.org/wiki/Amplifier

    https://wikielektronika.com/

    Ilmu Elektronika, Komponen Elektronika

    apa itu amplifier, fungsi amplifier, jenis jenis amplifier

  • Hello world!

    Feb 17th 2021

    By: Ana Lauritha

    1 comment

    Selamat datang di Student Blogs. Ini adalah posting pertamaku!

    Ilmu Elektronika

  • Recent Posts

    • Mengenal Normally Open dan Normally Close Pada Rangkaian Elektronika
    • Cara Setting Setting PLC Omron Menggunakan Software CX-One
    • Cara Upload Program PLC Omron
    • Pengertian Emergency Shutdown Valve, Blow Down Valve, dan Shut Off Valve
    • Mengenal Apa Itu Amplifier Dalam Rangkaian Elektronika
  • Link Refrensi

    Google.com Wikipedia.com Wikielektronika.com Teknik Elektro ITS Teknik Elektro UI Teknik Elektro ITB
  • Categories

    • Ilmu Elektronika
    • Komponen Elektronika

© Copyright Wiki Elektro | Ilmu Elektronika. All rights reserved.

Theme designed by Nischal Maniar