Jiplak, nih?
Nggak bisa dipungkiri kalau sebagian besar dosa memang kita hasilkan saat kuliah, salah satunya nyontek saat ujian. Daripada menghafalkan puluhan halaman teori seorang diri, kita bisa berbagi tugas hafalan dengan teman-teman segeng atau menyiapkan contekan mini. Jika kelasnya besar, dijamin, deh, dosen nggak ngeh dengan siasat kita.
Dosen=teman/musuh
Bila bete dengan salah seorang dosen, kita bisa menjauhinya dengan nge-blacklist semua mata kuliahnya (kecuali yang wajib). Sebagai gantinya, kita bisa mengambil mata kuliah dengan dosen favorit sekaligus menjalin hubungan baik dengannya. Artinya, kita bisa menentukan sikap pada sang dosen.
Gaul+aktif
Jadwal kuliah yang fleksibel memungkinkan kita untuk memiliki kehidupan lain di luar urusan akademik. Beragam kegiatan kampus bisa kita ikuti, seperti klub olahraga hingga Badan Eksekutif Mahasiswa. Nggak ada, tuh, istilah ‘nggak ada waktu’ untuk melakukan hobi. Satu hal yang pasti, ruang lingkup pergaulan kita juga lebih luas ketimbang setelah bekerja.
Gosip, sip, sip!
Kebiasaan yang satu ini memang bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja. Tapi percaya, deh, hanya saat menjadi mahasiswa kita bebas melakukannya tanpa perlu mengkhawatirkan reputasi. Posisi kita dan teman yang sejajar adalah alasannya. Mau bergosip selama apapun, nggak masalah karena niat kita hanya gosip, tanpa tujuan ‘saling sikut’ seperti yang biasa terjadi di dunia kerja.
Libur panjang
Nggak ada hal lain yang lebih nikmat selain merayakan liburan semester. Siapa, sih, yang nggak senang mendapatkan liburan antara satu hingga tiga bulan sekaligus? Sementara kalau di duniakerja paling tidak kita hanya bisa berharap pada jatah cuti dan tanggal merak. Hiks! So, nikmati masa kuliah yang tersisa